Selasa, 22 Januari 2013

mesin EFI beserta sensor


 Mesin EFI ( Electronic Fuel Injection )

 Aplikasi Sistem Pengaturan Elektronik pada kendaraan telah demikian pesatnya, seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan baik aspek pemenuhan pengguna teknologi maupun aspek dampak lingkungannya, sehingga rancang bangun kendaraan modern dengan Advance Technology memiliki kelebihan/keunggulan yang mampu meningkatkan antara lain:
  • Unjuk kerja
  • Efisiensi penggunaan bahan bakar
  • Penanggulangan dampak lingkungan
  • Kenyamanan dan keamanan
Kendaraan dengan fasilitas control elektronik dibandingkan dengan kendaraan konvensional memiliki perbedaan pada piranti elektroniknya yang pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen, yaitu Sensor, Electronik Control Unit (ECU), dan Unit actuator.

Sensor berfungsi untuk mengirimkan sinyal atau data ke ECU, ECU berfungsi untuk mengolah data yang dikirimkan oleh sensor dan mengirimkan nya kembali berupa perintah ke actuator. Aktuator berfungsi sebagai pengeksekusi suatu perintah dari ECU.
Di tulisan ini, hanya akan jelaskan macam-macam sensor beserta fungsinya.
1.  Engine Control Temperature (ECT)/Sensor Temperatur Mesin dan Intake Air Temperature
     (IAT)/Temperatur udara masuk
ECT berfungsi untuk mendeteksi suhu air pendingin pada mesin






















IAT berfungsi untuk mendeteksi suhu udara yang masuk

 Cara Kerjanya:

Sensor yang dihubungkan seri dengan tahanan dan diberi tegangan 5 V. Bila tegangan pada sensor berubah (karena temperature), maka tegangan yang ke ECU juga berubah. Tegangan kerja adalah 4,5 s/d 0,2 Volt, dari dingin ke panas

2. Throttle Position Sensor (TPS)
 
TPS berfungsi untuk mengetahui derajat pembukaan katup gas dan mengontrol jumlah udara yang masuk. Sensor ini terbuat dari bahan Karbon arang. Range kerjanya adalah dalam % pembukaan katup gas (0 % = 0,5 Volt ----- 100 % = 4,7 Volt). Cara kerjanya: Tegangan 5 Volt dari ECU sebagai sumber, bila katup gas dibuka akan membuat perbandingan tegangan yang berasal dari perbandingan tahanan, sehingga mengeluarkan sinyal tegangan 0,5 s/d 4,7 Volt.







3. Air Flow Meter (Sensor Udara Masuk)
Air flow meter berfungsi untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk, dan ini dipakai pada system injeksi jenis L-EFI.
Jenis-jenis Air Flow Meter:
a. Sensor Flap (impact pressure) Air Flow Sensor LMM
Jenis ini terbuat dari tahanan geser (karbon arang). Cara kerjanya: pedal ditekan untuk membuka katup gas. Udara diisap oleh pengukur jumlah udara. Pengukur aliran udara memberikan informasi utama secara elektris ke unit pengontrol elektronika.


b. Sensor Massa Udara (Kawat dan Film Panas)
 Jenis ini terbuat dari bahan kawat panas (platinum), Thermister, Metallic Film. Prinsip kerjanya: kawat panas dijaga pada temperature tetap dirangkai dengan termistor . Suatu aliran udara akan menyebabkan kawat panas menjadi dingin, rangkaian elektronik akan mempertahankan temperature pada kawat panas tetap. Pada waktu yang bersamaan, rangkaian elektronik mengukur arus yang mengalir ke kawat panas dan mengeluarkan sinyal tegangan sebanding dengan aliran arus.


c. Karman Vortex
 Jenis Karman Vortex terbuat dari bahan Photo Coupler (LED dan Photo Transistor). Cara kerjanya: Udara yang masuk dibuat pusaran oleh pembentuk pusaran udara dan distabilkan oleh plat penstabil pusaran udara, kemudian diukur melalui pemancar dan penerima gelombang frekuensi tinggi. Dengan sebuah pengolah sinyal, gelombang frekuensi tinggi pada bagian penerima diubah bentuknya menjadi impul tegangnan yang diterima oleh computer.




4. Manifold Absolute Pressure (MAP)
Fungsi MAP sensor adalah untuk mengetahui tekanan udara yang masuk. Sensor ini terletak pada saluran udara masuk setelah katup gas dan digunakan pada mesin injeksi jenis D-EFI. Cara kerja MAP: Piezo Resistive adalah bahan yang nilai tahanannya tergantung dari perubahan bentuk. Piezo resistive dibuat diafragma (Silicon chip) berfungsi sebagai membrane antara ruangan vacuum (0,2 bar) sebagai referensi dan ruangan yang berhubungan dengan intake manifold.
Perbedaan tekanan antara ruang vacuum dengan intake manifold berakibat perubahan lengkungan pada membrane silicon chip. Pengolah sinyal merubah menjadi tegangan sinyal. MAP sensor mengeluarkan tegangan paling tinggi ketika tekanan intake manipold adalah paling tinggi (kunci kontak “ON” mesin “MATI”, atau katup gas diinjak tiba-tiba/Accelerasi). Begitu pula sebaliknya mengeluarkan tegangan paling rendah jika terjadi decelerasi (perlambatan).

5. Sensor Gas Buang

Sensor ini berfungsi untuk mengetahui kerusakan pada Katalik konventer dan sebagai system closed loop A/F Rasio. Prinsip Kerjanya: Bila ada perbedaan jumlah O2 udara luar, akan terjadi beda potensial antara kedua elektroda. Tegangan maksimal 1 volt. Temperatur kerja min. 400C.
  

6. Sensor Putaran

  1. Sensor Induktif pada Distibutor

Sensor CKP dan CMP pada distributor
Untuk system yang pengajuannya dengan mikrokontrol, maka sinyal putaran (CKP) harus dilengkapi dengan sensor posisi pada silinder (CMP). Sinyal ada yang di distributor dan di poros engkol
  1. Sensor Induktif pada poros engkol
Sensor ini terdiri dari dua, yaitu: satu sensor induktif 
dan dua sensor induktif (CKP dan CMP)
  1. Sensor Hall pada distributor
 





d.  Sensor Photodioda
Berfungsi sebagai sensor putaran dan TOP
7.    Sensor Knoking
 Sensor ini berfungsi untuk mengetahui knoking, system closed loop pengapian dan mendeteksi octane bahan bakar. Prinsip kerja: Bila terjadi knoking (pinking) akan terjadi getaran pada sensor knoking berupa nois. ECU akan memundurkan saat pengapian 2 kali sampai tidak terjadi detonasi lagi. Untuk 4 silinder perlu 1 sensor, 5 atau 6 silinder perlu 2 sensor, 8 lebih bisa 2 atau lebih sensor.

HONDA Target Juara Musim ini



VALENCIA - Performa Honda pada musim lalu memang tidak mengecewakan. Kendati demikian, kubu pabrikan asal Jepang itu menargetkan gelar juara pada MotoGP 2010. Mampukah? Ya, Honda memang sempat mendominasi MotoGP di 500cc. Namun, dominasi itu luntur sejak naik kelas menjadi 800cc. Musim 2009. Honda mencatat prestasi terbaik yakni tiga kemenangan beruntun. Dani Pedrosa mencatat prestasi terbaik buat Repsol Honda. Pembalap asal Spanyol tersebut hanya mampu mampu meraih 72 poin dan berada di urutan ketiga klasemen pembalap. Praktis, hasil itu membuat tim desin staf motor HRC harus bekerja keras selama musim dingin ini. Apalagi, tim manajer HRC Kazuhiko Yamano menegaskan bahwa dirinya ingin melihat timnya meraih gelar juara 2010. "Untuk kami, hasil pada akhir musim 2009 tidak membuat kami berhenti melanjutkan pekerjaan mengembangkan motor buat pembalap kami," demikian penjelasan Yamano dikutip Crash, Kamis (12/11/2009). "Malah kebalikannya, kami akan menggandakan usaha kami selama musim dingin ini untuk menciptakan sebuah mesin buat pembalap kami supaya bisa bertarung memperebutkan gelar juara MotoGP 2010," tegasnya. "Ini adalah satu-satunya target kami, tidak ada target yang lain. Kami memang mengakhiri kompetisi musim ini dengan menjadi juara dan kami akan tampil semakin kuat musim depan," tandasnya. Honda memang sudah melalui ujicoba di Valencia selama tiga hari. Namun, tes MotoGp 2010 akan berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia, yang akan digelar pada 3-5 Febuari mendatang

job sheet

Bahan dan peralatan : 1. Kunci set nosel injeksi 2. Tester nosel injeksi 3. nosel injeksi 4. shim penyetel Langkah kerja Mengetes Tekanan Injeksi: Mengetes Tekanan Injeksi 1.Pompakan handle tester beberapa kali dengan tujuan untuk menyemprotkan solar dari nosel fitting dan kemudian keraskan fitting 2.Pasang nosel injeksi pada tester nosel injeksi dan keluarkan udara dari mur union. 3.Pompakan handle tester beberapa kali secepat mungkin untuk membersihkan carbon dari lubang injeksi 4.Pompakan handle tester perlahan-lahan sambil mengamati prssure gauge. 5.Baca pressure gauge saat tekanan injeksi mulai turun Tekanan membuka : Nosel baru : ................ kg/cm2 Nosel lama : ................ kg/cm2 Nosel bekerja dengan sempurna apabila mengeluarkan suara mendesis dan apabila tekanan membukanya tidak sesuai spesifikasi bongkar penahan nosel ganti shim penyetel pada bagian atas pegas penekan Penyetelan tekanan membuka (opening pressure) : ....... kg/cm2 6.Ada bermacam-macam shim penyetel setiap ketebalan 0,025 mm akan merubah tekan penginjeksian kira-kira ........... kg/cm2 dan hanya satu shim penyetel yang harus digunakan 7.Harus tidak terdapat tetesan setelah penginjeksian 8.Mengetes bentuk semprotan a.Pompa handle tester 15 sampai 60 kali (nosel model lama) atau 30 sampai 60 kali (nosel model baru) permenit b.Periksa bentuk semprotan, bila bentuk semprotannya tidak benar selama penyemprotan maka nosel harus diganti atau di bersihkan

materi otomotif

TROUBLESHOOTING MEGAPRO Kopling yang tidak bekerja dengan baik biasanya dapat diperbaiki dengan menyetel jarak main bebas kopling. Handel kopling terlalu berat • Kabel kopling rusak, tertekuk atau kotor • Peralatan pengungkit kopling rusak • Bantalan plat pengungkit kopling rusak Kopling slip pada saat akselerasi • Tidak ada jarak main bebas handel kopling • Kanvas-kanvas kopling aus • Pegas-pegas kopling lemah • Pengungkit kopling tertahan Kopling tidak mau terlepas atau kendaraan merayap dengan kopling dalam keadaan tertarik • Terlalu banyak jarak main bebas handel kopling • Plat kopling bengkok • Pengungkit kopling rusak • Permukaan oli terlalu tinggi atau viskositas oli tidak tepat Kerja kopling terasa kasar • Alur-alur bagian luar kopling (clutch outer) kasar Pengoperasian gigi sulit/keras • Penyetelan kopling tidak benar • Poros spindle pemindah gigi transmisi bengkok • Bubungan pemindah gigi transmisi rusak • Plat pemindah gigi transmisi rusak atau bengkok Transmisi meloncat keluar dari gigi yang dipilih • Pegas pembalik lengan stopper rusak atau aus • Lengan stopper rusak • Bubungan pemindah gigi transmisi rusak atau aus Pedal pemindah gigi transmisi tidak mau kembali • Pegas pembalik poros spindle pegas pembalik pemindah gigi transmisi rusak atau aus • Poros spindle pemindah gigi transmisi bengkok Suara mesin berlebihan • Bantalan kepala besar batang penggerak aus • Bantalan poros engkol aus • Bantalan transmisi aus Transmisi melompat keluar dari gigi yang dipilih • Garpu-garpu pemindah gigi aus atau bengkok • Poros garpu pemindah gigi bengkok • Alur-alur tromol pemindah gigi aus atau rusak • Lengan stopper pemindah gigi rusak • Pegas lengan stopper tromol rusak • Pegas pembalik poros pemindah gigi rusak. Gigi sukar dipindahkan • Penyetelan kopling tidak benar • Viskositas oli mesin tidak benar • Garpu pemindah gigi bengkok • Poros garpu pemindah gigi bengkok • Cakar garpu pemindah gigi bengkok • Alur-alur tromol pemindah gigi rusak • Poros spindle pemindah gigi bengkok Kemudi terasa berat • Mur penyetelan bantalan kepala kemudi terlalu kencang • Bantalan kepala kemudi aus atau rusak • Poros kemudi bengkok • Tekanan udara ban terlalu rendah Kemudi tertarik ke satu arah atau tidak bisa lurus • Bantalan-bantalan kepala kemudi longgar atau rusak • Garpu-garpu depan bengkok • Poros depan bengkok • Roda tidak dipasang dengan benar • Rangka bengkok • Bantalan roda aus atau rusak • Bos-bos engsel lengan ayun aus atau rusak Roda depan goyang • Pelek bengkok • Bantalan roda depan aus atau rusak • Ban depan tidak dalam keadaan baik • Jari-jari longgar atau patah • Roda dan ban depan tidak seimbang Roda depan berputar tidak lancar • Bantalan roda depan rusak • Poros roda depan bengkok • Rem depan menyangkut Suspensi terlalu empuk • Jumlah minyak di dalam garpu tidak cukup • Pegas garpu lemah • Viskositas minyak garpu depan tidak benar • Tekanan udara ban terlalu rendah Suspensi terlalu keras • Pipa garpu bengkok • Terlalu banyak minyak dalam garpu • Viskositas minyak garpu tidak benar • Saluran minyak di dalam garpu tersumbat Suspensi depan berisik • Bos selongsong garpu depan rusak • Minyak di dalam garpu tidak cukup • Pengencang garpu dalam keadaan longgar • Gemuk di dalam gir speedometer tidak cukup Suspensi terlalu empuk • Pegas sokbreker lemah • Kebocoran oli dari peredam kejut Suspensi terlalu keras • Bos engsel lengan ayun rusak • Tangkai peredam kejut sokbreker bengkok • Bos-bos engsel lengan ayun kurang dilumasi Roda belakang bergoyang • Pelek bengkok • Bantalan roda belakang aus atau rusak • Ban dalam keadaan tidak baik • Bos engsel lengan ayun aus atau rusak • Penyetel rantai roda tidak disetel dengan seimbang Roda berputar tidak lancar • Penyetelan rem tidak benar • Bantalan roda belakang rusak • Rantai roda terlalu kencang Suspensi mengeluarkan suara • Pengencang-pengencang suspensi belakang longgar • Bos engsel suspensi belakang aus Daya pengereman lemah • Penyetelan rem kurang tepat • Kanvas rem aus • Bubungan rem aus • Pemasangan kanvas rem tidak benar • Sepatu rem dan tromol dalam keadaan kotor • Sepatu rem dalam keadaan aus pada bidang kontak dengan bubungan Rem menderit • Kanvas rem dalam keadaan aus • Tromol rem dalam keadaan aus • Kanvas rem kotor • Tromol rem koto